Kuma Kuma Kuma Bear - Chapter 8
Chapter 8 - Beruang-san Berbelanja.
[Yuna-neechan]
[Apa?]
[Jenis pakaian apa yang kamu mau?]
[Sesuatu yang aku bisa pakai di dalam pakaian ini dulu]
Aku menarik pakaian beruang.
Di dalam ini hanya pakaian dalam.
Aku ingin sebuah kemeja, setidaknya.
[Sebuah toko yang mahal atau yang murah?]
[Tidak sungguh masalah. Apa bedanya?]
[Toko bangsawan di toko-toko mahal. Saya tidak pernah masuk sekalipun, tapi harganya tinggi dan barangnya seharusnya berkualitas unggul. Sebuah toko murah menjual pakaian dengan harga yang terjangkau untuk seorang warga biasa. Ada juga sebuah toko barang bekas yang menjual pakaian bekas. Di sana sering ada barang yang murah, jadi saya pergi untuk melihat-lihat sesekali. Apa yang kamu mau lakukan?]
Secara pribadi, aku ingin untuk mengunjungi toko mahal itu, namun wajah Fina tidak terlihat baik saat dia berbicara tentang itu. Apakah ada sesuatu yang salah dengan toko itu? Apakah mereka memilih pelanggan mereka? Aku ingat penampilanku lagi. Terlihat seperti ini, ada sebuah kemungkinan bahwa aku akan diusir ketika aku mencoba untuk masuk toko itu. Dalam hal itu, aku baik-baik saja meski pergi ke sebuah toko biasa.
Aku akan melewatkan toko barang bekas itu.
Memakai pakaian dalam bekas akan menjijikan.
[Mengapa kamu tidak membawaku ke toko biasa dulu? Aku akan memutuskan ke mana harus pergi selanjutnya setelah itu]
Fina membawaku ke toko penjahit.
Seorang wanita berusia 20-an menyambut kami saat kami masuk.
Ketika dia melihat penampilanku, senyumnya menghilang sesaat, tapi segera tersenyum kembali.
[Selamat datang. Jenis pakaian apa yang kamu cari hari ini?]
[Pakaian dalam dan beberapa pakaian]
[Pakaian dalam ada di sebelah sana. Namun, tipe pakaian yang akan cocok dengan selera pelanggan...]
Tidak bisa memakai sebuah baju cukup frusasi!
[Kalau itu benar-benar pas, itu akan baik-baik saja]
Aku meninggalkan asisten toko itu dan berjalan lebih jauh ke dalam bersama Fina. Aku melihat pada pakaian dalam dulu.
Itu penting untuk bisa lepas dari celana dalam beruang.
Aku memilih pakaian berdasarkan pada pendapat Fina.
Sebagai hasilnya, aku berhasil mendapatkan beberapa celana dalam. Namun, tidak ada bra. Tampaknya itu tidak ada di sini.
Aku juga membeli pakaian sehari-hari yang aku bisa pakai di dalam pakaian beruang.
[Terima kasih, Fina]
[Tidak, saya senang untuk bisa membantu. Apa yang kamu mau lakukan setelah ini?]
[Apakah ada toko buku atau perpustakaan di kota ini?]
[Ada sebuah toko buku, tapi tidak ada perpustakaan. Saya telah mendengar dari petualang-san bahwa perpustakaan hanya ada di ibukota]
[Lalu ke toko buku, tapi ayo makan siang dulu. Apa yang kamu sarankan?]
[Hmm, apakah yang mana saja tak apa-apa?]
[Ya]
[Dalam hal itu saya mau makan di penginapan yang kamu tempati. Saya sudah mendengar bahwa makanan di sana enak. Saya tidak pernah makan di sana]
[Penginapan itu?]
[Ya, para petualang yang menginap di penginapan itu di pakai untuk bisnis, jadi selama siang hari, penginapan itu melayani pelanggan umum]
[Apakah begitu. Yah lalu, ayo pergi]
Fina dengan senang menuju ke penginapan.
Ketika kami tiba di penginapan, itu ramai dengan pelanggan.
Bau yang enak mengambang di sekitar penginapan.
[Selamat datang. Oh, Yuna-chan, kembali begitu cepat?]
Elena melihat kami sambil membawa sebuah piring yang kosong.
[Kami ke sini untuk makan siang]
[Ada sebuah biaya tambahan untuk makan siang]
[Aku tahu. Apakah ada kursi kosong?]
[Itu penuh sekarang. Tapi akan ada beberapa ruang sebentar lagi]
[Bisakah kamu menyiapkan makanan dengan segera?]
[Un, Itu tak apa-apa. Saya sudah menyelesaikannya]
[Lalu, apakah itu tak apa-apa untuk makan di kamarku?]
[Saya tidak keberatan]
[Lalu aku akan memilih hidangannya. Fina, pilih apa yang kamu mau]
[Apakah itu sungguh tak apa-apa?]
[Itu tak apa-apa. Hanya membimbingku ke toko buku segera setelah kita selesai makan. Ini adalah sebuah hadiah yang tepat]
[Terima kasih banyak. Lalu...]
Setelah kami menunggu di dalam kamar sebentar, Elena membawa makanan.
[Terima kasih telah menunggu]
[Terima kasih. Taruh itu di atas meja]
[Saya akan senang kalau kamu bisa membawa piring-piring itu kembali ke bawah setelah makan]
[Baiklah. Aku akan membawanya ke bawah setelah kami selesai]
[Terima kasih]
Hidangan yang menggugah selera di bariskan di atas meja.
*Fuka Fuka* Roti lembut, hidangan daging, dan salad.
Ngomong-ngomong, apa ada nasi di dunia ini?
Aku orang jepang, jadi aku membutuhkan nasi, kecap, dan miso agar bisa hidup.
Itu baik-baik saja untuk sekarang, sejak ini hanya baru hari kedua, tapi aku akhirnya akan menginginkannya.
[Fina, ayo makan selagi masih hangat]
[Ya, itadakimasu]
[Roti ini begitu lembut~ Daging ini juga sangat enak]
[Un, ini lezat]
Fina tiba-tiba berhenti makan.
[Ada apa?]
[Itu]
[Apa?]
[Bisakah saya membawa setengah makanan ini ke rumah?]
[Mengapa?]
[Saya punya seorang adik dan ibu. Saya ingin mereka mencoba ini]
Katanya, sambil menatap pada makanan.
Aku tidak mempunyai sebuah keluarga, tapi perasaan Fina penting untukku.
[Itu baik-baik saja, tapi makan itu. Setelah itu, aku akan membeli makan malam untuk dua orang, tidak, makan malam untuk tiga orang jadi makanlah bersama keluargamu]
[Apakah itu baik-baik saja?]
[Hari ini spesial. Itu tidak akan terjadi besok. Oleh karena itu, kamu tidak perlu khawatir tentang itu]
[Un, terima kasih]
Setelah kami menyelesaikan makan, aku membawa piring kosong kembali ke Elena. Aku juga memesan makanan untuk tiga orang.
Dengan perut kenyang, kami segera bersiap ke toko buku.
Tampaknya itu berada pada arah berlawanan dari toko senjata.
Seperti biasa, penjalan kaki semuanya menatapku, tapi aku maju tanpa memikirkan itu.
Aku berpikir mengenakan pakaian yang aku beli, tapi di sana kemungkinan akan ada masalah, seperti di guild. Aku tidak akan melepas beruang ini sampai aku tahu itu aman.
Kami tiba di toko buku.
Itu lebih kecil daripada yang aku pikir?
Aku tidak mengatakan bahwa toko buku itu di Jepang semuanya besar, tapi toko buku di sini lebih kecil daripada toko di lingkungan lamaku.
Di dalam toko itu disusun dengan banyak buku.
Kelihatannya, buku-buku itu tidak di susun di rak buku melainkan disusun di lantai.
Mencari melalui semua ini akan sulit.
[Selamat datang]
Seorang wanita tua memanggil.
[Grandma, kamu tidak mengatur ini?]
[Aa, saya tahu di mana semuanya, jadi itu baik-baik saja. Jika ada sebuah buku yang kamu mau, katakan saja pada saya]
[Sungguh? Lalu, sebuah buku yang mengandung informasi tentang monster di dunia ini dan sebuah buku yang berhubungan dengan sihir. Jika kamu mempunyai sebuah peta, itu akan bagus juga]
[Tunggu sebentar]
Wanita tua itu pergi ke belakang toko.
Setelah beberapa saat, dia kembali dengan beberapa buku.
[Buku ini dan buku ini tentang monster]
Dia menyerahkan padaku dua buku.
[Monster biasa dijelaskan di sini. Makhluk legenda dijelaskan di sini. Bagaimana?]
[Aku akan ambil keduanya]
[Apakah begitu? Lalu, ini adalah buku sihir. Ini hanya untuk pemula]
[Aku akan ambil itu]
[Peta itu hanya menunjukkan informasi tentang sekitar kota ini. Lebih baik pergi ke ibukota untuk yang lebih rinci]
[Itu baik-baik saja. Terima kasih]
Aku bayar dan keluar toko.
Aku pikir itu akan mengambil banyak waktu, tapi berkat grandma itu, itu hanya mengambil beberapa menit.
Dengan ini, tujuanku selesai.
[Yuna-neechan, ke mana selanjutnya?]
Aku sedikit merepotkan.
[Yeah. Terima kasih atas bantuanmu, aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku akan kembali ke penginapan dan membaca buku-buku ini. Lagipula, kamu harusnya lelah sejak daritadi berjalan-jalan]
Aku tidak merasa lelah, berkat sepatu beruang ini. Jika bukan karenanya, seorang hikikomori seperi diriku akan jatuh kelelahan di toko senjata itu.
[Saya sangat baik-baik saja]
Namun, Fina baik-baik saja.
Memang, dia berbeda dari seorang hikikomori.
[Aku ingin pergi ke toko armor dan toko pembuat perkakas, tapi aku akan kembali untuk hari ini. Apa yang akan kamu lakukan?]
[Ini masih awal, tapi saya akan makan masakan Elena-san saat aku pulang]
[Baiklah. Lalu, bayaran hari ini]
Aku menyerahkan padanya satu koin perak.
[Apakah itu baik-baik saja? Kamu bahkan membayar untuk makan malam]
[Ini hanya untuk hari ini]
[Terima kasih. Oneechan]
Masih ada waktu sampai makan malam setelah mengatakan selamat tinggal ke Fina, jadi aku kembali ke ruanganku.
Aku mengambil sebuah buku dari kotak beruang.
Pertama, aku melihat-lihat peta.
Ini adalah hutan di mana aku datang, kan?
Hutan itu berlokasi sedikit agak jauh dari kota.
Ibukota berada berlawanan arah dari hutan.
Aku tidak bisa mengatakan jaraknya dari peta ini. Apakah itu jauh?
Selanjutnya mungkin lebih baik pergi ke ibukota.
Tampaknya ada beberapa desa di pinggiran.
Geografi yang bernilai ini dipalu ke dalam kepalaku.
Aku berharap aku punya sebuah peta yang lebih rinci.
Mungkin nyaman jika ada sebuah sistem pemetaan, seperti di game.
Selanjutnya aku mengeluarkan buku sihir.
Judulnya mengatakan "Sihir Pemula".
Apakah ada juga Menengah dan Lanjutan?
Apakah itu dijual di ibukota?
Aku membalik halamannya dan membaca.
Fumu fumu.
Un un.
Aku mengerti.
[Yah, ayo kita coba. Pertama, mengumpulkan sihir]
Aku mencoba melakukanya seperti di game.
Di game, kamu harus mengumpulkan sihir di satu tangan dan memberi sebuah perintah, yang mana akan mengaktifkan mantra.
Jika kamu mengumpulkan sihir di tangan kananmu, kamu melemparnya dengan tangan kanan. Jika kamu mengumpulkan sihir di tangan kirimu, kamu melemparnya dengan tangan kiri.
Player yang sangat pandai dengan sihir menjadi sebuah topik hangat di game.
Aku?
Aku biasanya menggunakan tangan kanan.
Aku mencoba untuk mengumpulkan sihir di tangan kananku karena itu.
Setelah mengumpulkannya, aku memberi perintah.
[Cahaya]
Di dalam ruangan, sebuah bola cahaya?... muncul.
Emosi yang mendalam karena berhasil casting sihir bukan apa-apa dibandingkan dengan bentuk bola cahaya itu.
Tidak diragukan, itu adalah sebuah bola cahaya, bukan sebuah sphere.
Itu memiliki wajah seekor beruang.
Itu berwajah sama seperti sarung tangan yang aku gunakan.
Aku punya firasat yang tak menyenangkan, jadi aku membuka layar status.
Nama: Yuna
Usia: 15
Level: 8
Skill: Bahasa dari Dunia yang Berbeda, Tulisan dari Dunia yang Berbeda, Kotak Dimensi Beruang, Mata Pengamatan Beruang
Sihir: Cahaya Beruang
Peralatan
Tangan Beruang Hitam (Non-transferable)
Tangan Beruang Putih (Non-transferable)
Kaki Beruang Hitam (Non-transferable)
Kaki Beruang Putih (Non-transferable)
Setelan Beruang (Non-transferable)
Pakaian Dalam Beruang (Non-transferable)
Sebuah kolom sihir telah ditambahkan.
Cahaya Beruang
Dengan mengumpulkan sihir di sarung tangan beruang, mengeluarkan sebuah cahaya berbentuk beruang.
Umm, bisakah aku cast sihir tanpa memakai sarung tangan beruang?
Untuk mencoba, aku melepaskan sarung tangan beruang dan mencoba cast sihir yang sama.
Seperti yang diharapkan, cahaya tidak keluar orz.
Uh, aku sudah menyatu dengan beruang.
Aku memakai sarung tangan lagi dengan sebuah air mata di mataku.
Aku ingin berlatih sihir serangan, tapi aku mungkin tidak bisa melakukan itu di dalam penginapan.
Aku hanya akan membaca buku untuk hari ini.
Aku pergi ke bawah ke lantai pertama untuk makan malan. Itu lezat.
Aku mandi, lalu berganti menjadi beruang putih dan pergi tidur untuk memulihkan diri dari kelelahan hari ini.
[Selamat malam~]
[Yuna-neechan]
[Apa?]
[Jenis pakaian apa yang kamu mau?]
[Sesuatu yang aku bisa pakai di dalam pakaian ini dulu]
Aku menarik pakaian beruang.
Di dalam ini hanya pakaian dalam.
Aku ingin sebuah kemeja, setidaknya.
[Sebuah toko yang mahal atau yang murah?]
[Tidak sungguh masalah. Apa bedanya?]
[Toko bangsawan di toko-toko mahal. Saya tidak pernah masuk sekalipun, tapi harganya tinggi dan barangnya seharusnya berkualitas unggul. Sebuah toko murah menjual pakaian dengan harga yang terjangkau untuk seorang warga biasa. Ada juga sebuah toko barang bekas yang menjual pakaian bekas. Di sana sering ada barang yang murah, jadi saya pergi untuk melihat-lihat sesekali. Apa yang kamu mau lakukan?]
Secara pribadi, aku ingin untuk mengunjungi toko mahal itu, namun wajah Fina tidak terlihat baik saat dia berbicara tentang itu. Apakah ada sesuatu yang salah dengan toko itu? Apakah mereka memilih pelanggan mereka? Aku ingat penampilanku lagi. Terlihat seperti ini, ada sebuah kemungkinan bahwa aku akan diusir ketika aku mencoba untuk masuk toko itu. Dalam hal itu, aku baik-baik saja meski pergi ke sebuah toko biasa.
Aku akan melewatkan toko barang bekas itu.
Memakai pakaian dalam bekas akan menjijikan.
[Mengapa kamu tidak membawaku ke toko biasa dulu? Aku akan memutuskan ke mana harus pergi selanjutnya setelah itu]
Fina membawaku ke toko penjahit.
Seorang wanita berusia 20-an menyambut kami saat kami masuk.
Ketika dia melihat penampilanku, senyumnya menghilang sesaat, tapi segera tersenyum kembali.
[Selamat datang. Jenis pakaian apa yang kamu cari hari ini?]
[Pakaian dalam dan beberapa pakaian]
[Pakaian dalam ada di sebelah sana. Namun, tipe pakaian yang akan cocok dengan selera pelanggan...]
Tidak bisa memakai sebuah baju cukup frusasi!
[Kalau itu benar-benar pas, itu akan baik-baik saja]
Aku meninggalkan asisten toko itu dan berjalan lebih jauh ke dalam bersama Fina. Aku melihat pada pakaian dalam dulu.
Itu penting untuk bisa lepas dari celana dalam beruang.
Aku memilih pakaian berdasarkan pada pendapat Fina.
Sebagai hasilnya, aku berhasil mendapatkan beberapa celana dalam. Namun, tidak ada bra. Tampaknya itu tidak ada di sini.
Aku juga membeli pakaian sehari-hari yang aku bisa pakai di dalam pakaian beruang.
[Terima kasih, Fina]
[Tidak, saya senang untuk bisa membantu. Apa yang kamu mau lakukan setelah ini?]
[Apakah ada toko buku atau perpustakaan di kota ini?]
[Ada sebuah toko buku, tapi tidak ada perpustakaan. Saya telah mendengar dari petualang-san bahwa perpustakaan hanya ada di ibukota]
[Lalu ke toko buku, tapi ayo makan siang dulu. Apa yang kamu sarankan?]
[Hmm, apakah yang mana saja tak apa-apa?]
[Ya]
[Dalam hal itu saya mau makan di penginapan yang kamu tempati. Saya sudah mendengar bahwa makanan di sana enak. Saya tidak pernah makan di sana]
[Penginapan itu?]
[Ya, para petualang yang menginap di penginapan itu di pakai untuk bisnis, jadi selama siang hari, penginapan itu melayani pelanggan umum]
[Apakah begitu. Yah lalu, ayo pergi]
Fina dengan senang menuju ke penginapan.
Ketika kami tiba di penginapan, itu ramai dengan pelanggan.
Bau yang enak mengambang di sekitar penginapan.
[Selamat datang. Oh, Yuna-chan, kembali begitu cepat?]
Elena melihat kami sambil membawa sebuah piring yang kosong.
[Kami ke sini untuk makan siang]
[Ada sebuah biaya tambahan untuk makan siang]
[Aku tahu. Apakah ada kursi kosong?]
[Itu penuh sekarang. Tapi akan ada beberapa ruang sebentar lagi]
[Bisakah kamu menyiapkan makanan dengan segera?]
[Un, Itu tak apa-apa. Saya sudah menyelesaikannya]
[Lalu, apakah itu tak apa-apa untuk makan di kamarku?]
[Saya tidak keberatan]
[Lalu aku akan memilih hidangannya. Fina, pilih apa yang kamu mau]
[Apakah itu sungguh tak apa-apa?]
[Itu tak apa-apa. Hanya membimbingku ke toko buku segera setelah kita selesai makan. Ini adalah sebuah hadiah yang tepat]
[Terima kasih banyak. Lalu...]
Setelah kami menunggu di dalam kamar sebentar, Elena membawa makanan.
[Terima kasih telah menunggu]
[Terima kasih. Taruh itu di atas meja]
[Saya akan senang kalau kamu bisa membawa piring-piring itu kembali ke bawah setelah makan]
[Baiklah. Aku akan membawanya ke bawah setelah kami selesai]
[Terima kasih]
Hidangan yang menggugah selera di bariskan di atas meja.
*Fuka Fuka* Roti lembut, hidangan daging, dan salad.
Ngomong-ngomong, apa ada nasi di dunia ini?
Aku orang jepang, jadi aku membutuhkan nasi, kecap, dan miso agar bisa hidup.
Itu baik-baik saja untuk sekarang, sejak ini hanya baru hari kedua, tapi aku akhirnya akan menginginkannya.
[Fina, ayo makan selagi masih hangat]
[Ya, itadakimasu]
[Roti ini begitu lembut~ Daging ini juga sangat enak]
[Un, ini lezat]
Fina tiba-tiba berhenti makan.
[Ada apa?]
[Itu]
[Apa?]
[Bisakah saya membawa setengah makanan ini ke rumah?]
[Mengapa?]
[Saya punya seorang adik dan ibu. Saya ingin mereka mencoba ini]
Katanya, sambil menatap pada makanan.
Aku tidak mempunyai sebuah keluarga, tapi perasaan Fina penting untukku.
[Itu baik-baik saja, tapi makan itu. Setelah itu, aku akan membeli makan malam untuk dua orang, tidak, makan malam untuk tiga orang jadi makanlah bersama keluargamu]
[Apakah itu baik-baik saja?]
[Hari ini spesial. Itu tidak akan terjadi besok. Oleh karena itu, kamu tidak perlu khawatir tentang itu]
[Un, terima kasih]
Setelah kami menyelesaikan makan, aku membawa piring kosong kembali ke Elena. Aku juga memesan makanan untuk tiga orang.
Dengan perut kenyang, kami segera bersiap ke toko buku.
Tampaknya itu berada pada arah berlawanan dari toko senjata.
Seperti biasa, penjalan kaki semuanya menatapku, tapi aku maju tanpa memikirkan itu.
Aku berpikir mengenakan pakaian yang aku beli, tapi di sana kemungkinan akan ada masalah, seperti di guild. Aku tidak akan melepas beruang ini sampai aku tahu itu aman.
Kami tiba di toko buku.
Itu lebih kecil daripada yang aku pikir?
Aku tidak mengatakan bahwa toko buku itu di Jepang semuanya besar, tapi toko buku di sini lebih kecil daripada toko di lingkungan lamaku.
Di dalam toko itu disusun dengan banyak buku.
Kelihatannya, buku-buku itu tidak di susun di rak buku melainkan disusun di lantai.
Mencari melalui semua ini akan sulit.
[Selamat datang]
Seorang wanita tua memanggil.
[Grandma, kamu tidak mengatur ini?]
[Aa, saya tahu di mana semuanya, jadi itu baik-baik saja. Jika ada sebuah buku yang kamu mau, katakan saja pada saya]
[Sungguh? Lalu, sebuah buku yang mengandung informasi tentang monster di dunia ini dan sebuah buku yang berhubungan dengan sihir. Jika kamu mempunyai sebuah peta, itu akan bagus juga]
[Tunggu sebentar]
Wanita tua itu pergi ke belakang toko.
Setelah beberapa saat, dia kembali dengan beberapa buku.
[Buku ini dan buku ini tentang monster]
Dia menyerahkan padaku dua buku.
[Monster biasa dijelaskan di sini. Makhluk legenda dijelaskan di sini. Bagaimana?]
[Aku akan ambil keduanya]
[Apakah begitu? Lalu, ini adalah buku sihir. Ini hanya untuk pemula]
[Aku akan ambil itu]
[Peta itu hanya menunjukkan informasi tentang sekitar kota ini. Lebih baik pergi ke ibukota untuk yang lebih rinci]
[Itu baik-baik saja. Terima kasih]
Aku bayar dan keluar toko.
Aku pikir itu akan mengambil banyak waktu, tapi berkat grandma itu, itu hanya mengambil beberapa menit.
Dengan ini, tujuanku selesai.
[Yuna-neechan, ke mana selanjutnya?]
Aku sedikit merepotkan.
[Yeah. Terima kasih atas bantuanmu, aku mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku akan kembali ke penginapan dan membaca buku-buku ini. Lagipula, kamu harusnya lelah sejak daritadi berjalan-jalan]
Aku tidak merasa lelah, berkat sepatu beruang ini. Jika bukan karenanya, seorang hikikomori seperi diriku akan jatuh kelelahan di toko senjata itu.
[Saya sangat baik-baik saja]
Namun, Fina baik-baik saja.
Memang, dia berbeda dari seorang hikikomori.
[Aku ingin pergi ke toko armor dan toko pembuat perkakas, tapi aku akan kembali untuk hari ini. Apa yang akan kamu lakukan?]
[Ini masih awal, tapi saya akan makan masakan Elena-san saat aku pulang]
[Baiklah. Lalu, bayaran hari ini]
Aku menyerahkan padanya satu koin perak.
[Apakah itu baik-baik saja? Kamu bahkan membayar untuk makan malam]
[Ini hanya untuk hari ini]
[Terima kasih. Oneechan]
Masih ada waktu sampai makan malam setelah mengatakan selamat tinggal ke Fina, jadi aku kembali ke ruanganku.
Aku mengambil sebuah buku dari kotak beruang.
Pertama, aku melihat-lihat peta.
Ini adalah hutan di mana aku datang, kan?
Hutan itu berlokasi sedikit agak jauh dari kota.
Ibukota berada berlawanan arah dari hutan.
Aku tidak bisa mengatakan jaraknya dari peta ini. Apakah itu jauh?
Selanjutnya mungkin lebih baik pergi ke ibukota.
Tampaknya ada beberapa desa di pinggiran.
Geografi yang bernilai ini dipalu ke dalam kepalaku.
Aku berharap aku punya sebuah peta yang lebih rinci.
Mungkin nyaman jika ada sebuah sistem pemetaan, seperti di game.
Selanjutnya aku mengeluarkan buku sihir.
Judulnya mengatakan "Sihir Pemula".
Apakah ada juga Menengah dan Lanjutan?
Apakah itu dijual di ibukota?
Aku membalik halamannya dan membaca.
Fumu fumu.
Un un.
Aku mengerti.
[Yah, ayo kita coba. Pertama, mengumpulkan sihir]
Aku mencoba melakukanya seperti di game.
Di game, kamu harus mengumpulkan sihir di satu tangan dan memberi sebuah perintah, yang mana akan mengaktifkan mantra.
Jika kamu mengumpulkan sihir di tangan kananmu, kamu melemparnya dengan tangan kanan. Jika kamu mengumpulkan sihir di tangan kirimu, kamu melemparnya dengan tangan kiri.
Player yang sangat pandai dengan sihir menjadi sebuah topik hangat di game.
Aku?
Aku biasanya menggunakan tangan kanan.
Aku mencoba untuk mengumpulkan sihir di tangan kananku karena itu.
Setelah mengumpulkannya, aku memberi perintah.
[Cahaya]
Di dalam ruangan, sebuah bola cahaya?... muncul.
Emosi yang mendalam karena berhasil casting sihir bukan apa-apa dibandingkan dengan bentuk bola cahaya itu.
Tidak diragukan, itu adalah sebuah bola cahaya, bukan sebuah sphere.
Itu memiliki wajah seekor beruang.
Itu berwajah sama seperti sarung tangan yang aku gunakan.
Aku punya firasat yang tak menyenangkan, jadi aku membuka layar status.
Nama: Yuna
Usia: 15
Level: 8
Skill: Bahasa dari Dunia yang Berbeda, Tulisan dari Dunia yang Berbeda, Kotak Dimensi Beruang, Mata Pengamatan Beruang
Sihir: Cahaya Beruang
Peralatan
Tangan Beruang Hitam (Non-transferable)
Tangan Beruang Putih (Non-transferable)
Kaki Beruang Hitam (Non-transferable)
Kaki Beruang Putih (Non-transferable)
Setelan Beruang (Non-transferable)
Pakaian Dalam Beruang (Non-transferable)
Sebuah kolom sihir telah ditambahkan.
Cahaya Beruang
Dengan mengumpulkan sihir di sarung tangan beruang, mengeluarkan sebuah cahaya berbentuk beruang.
Umm, bisakah aku cast sihir tanpa memakai sarung tangan beruang?
Untuk mencoba, aku melepaskan sarung tangan beruang dan mencoba cast sihir yang sama.
Seperti yang diharapkan, cahaya tidak keluar orz.
Uh, aku sudah menyatu dengan beruang.
Aku memakai sarung tangan lagi dengan sebuah air mata di mataku.
Aku ingin berlatih sihir serangan, tapi aku mungkin tidak bisa melakukan itu di dalam penginapan.
Aku hanya akan membaca buku untuk hari ini.
Aku pergi ke bawah ke lantai pertama untuk makan malan. Itu lezat.
Aku mandi, lalu berganti menjadi beruang putih dan pergi tidur untuk memulihkan diri dari kelelahan hari ini.
[Selamat malam~]
Komentar
Posting Komentar